Selamat Datang

Silakan mampir dan melihat-melihat rumah kami. Tidak perlu membawa oleh-oleh cukup ucapkan salam dan akan kami sambut dengan segala kehangatan sebagai teman, sahabat, saudara dan keluarga.


Kami akan membantu apapun keperluan Anda yang berhubungan dengan dunia penulisan dan percetakan. Jangan ragu menjadikan kami sebagai mitra usaha.

Jingga Publishing House mitra Anda dalam membingkai cerita dengan kasih dan cinta.

Senin, 07 Maret 2011

Luasnya Hati Yang Lapang

Berbincang dengan seorang sahabat jiwa di YM, seringkali membuat aku selalu berkata,"euureekaaaa...!!!"
Karena tiba-tiba Aku bisa menemukan ide segar yang semula buntu di kepala dan kadang macet dihati, seperti macetnya hati dan jiwaku karena sebutir persoalan yang kuhadapi hari-hari belakangan ini.

Tak bisa kupungkiri jiwa manusiaku yang lemah, membuat Aku mengalami perubahan emosi yang cukup lumayan menyita energi jiwa disebabkan masalah tersebut. Alhamdulillah tidak menjadikan  distress yang bisa membuat Aku kehilangan kontrol jiwa. Bagaimanapun aku mencoba meletakkan segala sesuatu pada posisi yang sesuai dengan porsinya, termasuk stress-ku.

Salah satu cara untuk melepas stressku adalah dengan ngobrol dan menulis. Seringkali dari obrolan itu Aku mendapatkan kalimat-kalimat yang menggugah jiwaku, menyentak kesadaranku sampai ke level "tersedak" dalam ketersentakan kesadaran yang kembali pada jiwaku. Kembali pada sebuah kesadaran tentang lapangnya hati. Ya ya ya betapa hati yang lapang seluas samudra tak bertepi. Hati yang mampu menerima setiap kejadian dengan kesadaran penuh sebagai bagian dari ujian, sebagai bagian dari cinta Nya yang kadang di ulurkan dengan sangat bergelombang, panjang dan kadang mengempaskan.

Namun bagaimanapun dalam setiap ujian, Allah telah berikan "seperangkat alat perang" dalam diri kita bernama HATI. Hati yang senantiasa mudah kita bentuk menjadi lapang ataukah sempit.
Sungguh, hanya sebuah keyakinan akan kebesaran Sang Mahabesar yang senantiasa kita endapkan kedalam alam bawah sadar yang membuat hati kita mampu menjadikan sabar sebagai hiasan jiwa. Menjadikan ikhlas sebagai permata hati dan menjadikan maaf sebagai seulas senyum. Inilah sesungguhnya yang mampu membuat hati kita menjadi lapang.

Betapa hati yang lapang sangat luas tak bertepi. Karena ia mampu menyerap segala yang pahit menjadi sebuah unsur yang bisa bermetamorfosa menjadi sebentuk senyum manis tidak cuma di bibir tapi juga di jiwa. Ia pun mampu merubah kepedihan menjadi syukur tak bertara, karena kepedihan akan menjadikannya mampu menghargai setiap detik kebahagian dan membagikan kebahagiaan itu pada setiap jiwa di sekelilingnya.

Maka benarlah apa kata Rosululloh Muhammad SAW,"berhati-hatilah dengan segumpal daging di dalam dirimu, jika ia baik, maka baik juga semuanya. Jika ia buruk, maka buruk juga semuanya, Segumpal daging itu adalah HATI"

Sungguh menjadikan hati kita lapang laksana lazuardi tak berujungi adalah bukan sebuah pekerjaan mudah namun bukan berarti tidak bisa diupayakan. Bagaimana memulainya...?? Mulai lah dengan memaafkan. Memaafkan kesalahan siapapun, dan apapun yang telah orang lain perbuat pada diri kita. Selalu ingatlah setiap kebaikan mereka dan lupakan apapun keburukan dan kesalahan yang pernah mereka lakukan pada diri kita. Kemudian berterimakasihlah atas kebaikan yang kita terima meski cuma secuil. Setelah itu belajarlah mengikhlaskan apapun itu...anggaplah setiap yang terjadi sebagai kafarat atas dosa-dosa yang telah kita lakukan, dan yakinlah, Allah SWT akan menggantikannya dengan yang lebih baik lagi.

Sahabatku...mari bersama menjadikan hati kita lapang hingga orang merasa nyaman dan selalu ada tempat untuk berjuta cinta, berjuta kasih, berjuta maaf buat orang-orang di sekitar kita, buat jiwa-jiwa yang kita cintai, buat siapapun yang hadir dalam kehidupan yang kita jalani. Sehingga kita bisa berkata...Welcome To My Heart, lihat, betapa luas dan lapangnya hatiku. Maka rasakanlah, betapa hati kita laksana taman penuh warna yang menyejukkan mata dan meneduhkan jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar